Marco Kusumawijaya

  • Semua Kota Besar Makin Macet, Perlu Segera Angkutan Umum

    Makin sering kita mendengar keluhan penduduk tentang kemacetan yang kerap dan meluas di kota-kota besar besar seperti Makassar, Bandung, Medan, Surabaya, Manado, Palembang, Yogyakarta, Semarang, Bogor, dan lain-lain.

  • Sistem Kanal Saja Tidak Cukup

    Restu Gunawan, dalam buku “Gagalnya Sistem Kanal; Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa (1883-1985)” menyimpulkan bahwa sistem kanal telah gagal.

  • Partisipasi Perlu Pemecahan Sandi

    Betapa besar antusiasme masyarakat dan keinginan untuk turut serta membangun kota Jakarta, antara lain dengan keikutsertaan dalam perencanaan tata ruang.

  • Menentukan Tarif MRT

    MRT adalah mass rapid transit. RDTRK adalah Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan. Kedua hal itu berhubungan melalui satu hal yang sangat penting: struktur pendapatan untuk mengoperasikan MRT Jakarta bila jadi dibangun.

  • Taman Lingkungan Biarlah Tetap "Tersembunyi"

    Di Jakarta, misalnya, ada Lapangan Monumen Nasional yang bersifat publik. Taman ini terbuka bagi siapa saja yang datang dari mana saja. Lalu ada taman yang untuk bagian kota yang terbatas, misalnya Taman Menteng

  • Dukung Jokowi Melawan 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota

    Mari dukung Jokowi untuk melawan rencana pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota di Jakarta.

  • Masalah Jakarta Menunggu Gubernur Baru Joko Widodo

    Hasil hitung cepat tiga lembaga menempatkan Joko Widodo unggul dari Fauzi Bowo dalam pemilihan gubernur Jakarta. Bila perhitungan KPUD (yang akan diumumkan 28-29 September) punya hasil serupa, maka Jakarta akan memiliki seorang gubernur baru: Joko Widodo. Jokowi menang karena orang terbukti menyukai hal yang ada padanya, yang kontras terhadap Fauzi Bowo. Pertama, watak dan teknik komunikasinya yang membuat orang merasa nyaman berdialog. Ini disertai hal penting lainnya: kesediaan mendengar. Harapannya, dengan itu ia akan mampu menggalang partisipasi dalam berbagai tingkat.

  • Tata Ruang untuk Kita

    Mengapa kota-kota di negara maju bisa rapi, tapi Jakarta (dan kota lain di Indonesia) tidak? Salah satu sebab penting adalah dipatuhinya peraturan-peraturan (yang perannya memang sangat besar dalam membentuk sebuah kota).

  • Premanisme di Kota Kita

    Gerakan menentang kekerasan — terutama terhadap yang dilakukan oleh Front Pembela Islam — terus meningkat, dan mulai menyebar ke beberapa kota seperti Palangkaraya, Jakarta, dan Surabaya.

  • Dari Berlin: Komunitas dan Ruang Bersama

    Tambahan pula, komunitas memungkinkan penggalian nilai-nilai lama yang terlupakan atau tertekan, yang sebenarnya mendukung kelestarian. Ketika masyarakat harus berubah menyongsong abad ekologis, ada semacam keharusan untuk menyemai dan menuai nilai dan kebiasaan lama menjadi "baru" di dalam komunitas, dan menawarkannya kepada masyarakat dunia.

  • Dapatkah Calon Independen Selesaikan Masalah Jakarta?

    Tetapi pertanyaan sebagian besar warga Jakarta adalah: apakah itu jaminan untuk memperbaiki Jakarta dan menyelesaikan segala masalahnya?

  • Mana Lebih Dahulu, Menyingkirkan Motor atau Pedagang Kaki Lima?

    Kita baca di beberapa bagian kota penggusuran pedagang kaki lima dari trotoar ditingkatkan. Tapi tiada kita dengar penertiban motor yang kini marak naik ke trotoar dan sangat membahayakan.

  • Makna Imlek di Kota-Kota Indonesia

    Imlek pada dasarnya adalah perayaan awal musim semi. Ia terkait erat dengan siklus pertanian. Tetapi pertanian tidak terlepas dari kehidupan perkotaan, tempat banyak orang hidup bersama dalam jarak dekat, sehingga banyak produk pertanian dikonsumsi dan: dirayakan!

  • Pelajaran dari Tabrakan Maut

    Siapapun juga harus memenuhi syarat-syarat dan peraturan. Polisi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Pemerintah daerah harus memenuhi kewajibannya bagi para pejalan kaki.

  • Polusi Pemandangan Oleh Iklan Politik

    Saya kira warga di seluruh Indonesia berhak atas kota beradab, tertib serta indah secara visual, selain aman dan nyaman.

  • 2012: Tahun Pertaruhan Bagi Kebijakan Publik di Jakarta

    Tahun 2012 di Jakarta ada banyak hal menarik. Pemilihan gubernur dengan calon independen, banjir, juga jalan layang.

  • Mundurnya Prijanto Bikin Pembangunan Jakarta Lebih Lancar

    Kita sudah lama mendengar tentang sulitnya kedudukan Prijanto sebagai wakil gubernur Jakarta. Sebagai seseorang yang telah menulis setidaknya tiga buku, dia bukan tidak punya ide. Tetapi ide-ide itu rupanya oleh birokrasi dianggap tidak cukup ampuh guna menyelesaikan masalah Jakarta. Ide itu kurang realistis, konseptual, atau inovatif.

  • Kelas Menengah Baru Berbasis Media Sosial

    Sejauh apa selanjutnya media sosial akan mengubah (kehidupan) metropolis Jakarta? Hanya burung hantu yang tahu jawaban pasti. Tetapi, setidaknya ia telah membantu kelas menengah menjadi ekspresif, fasih, dan tanggap atas ruang-ruang kotanya.

  • Rumah Cantik di Menteng yang Rombeng

    Marco Kusumawijaya mengulas tentang masalah konservasi di Menteng

  • Independen Bukan Jaminan Sukses

    Jalur independen dipercaya efektif membuat perubahan mendasar karena bebas dari beban masa lampau dan hutang budi — kecuali kepada rakyat. Apakah memang calon independen adalah harapan yang masuk akal dan pasti akan lebih berhasil?